jpnn. com , JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, tim gabungan TNI dan polisi telah mengagalkan jual-beli senapan serbu pada Nabire.
Paulus mengatakan, jual beli senjata itu melibatkan seorang oknum polisi anggota Brigade Mobil alias Brimob.
“Memang benar tim gabungan berhasil mengagalkan jual-beli senjata api yang membawabawa anggota Brimob, yakni Bripka JH, dan saat ini sudah ditahan di Jayapura, ” katanya, di Jayapura, Papua, Jumat (23/10).
Irjen Paulus membuktikan, pihaknya sedang mendalami kasus itu, termasuk kemungkinan senapan serbu itu dipakai untuk memperkuat kelompok bersenjata.
Ia menyatakan, data tentang jual-beli senjata api sudah lama terendus.
Baca Juga:
“Dari pengakuan rekannya yang menjadi perantara, sudah enam kali terjadi aktivitas jual kulak senjata api, ” kata Waterpauw.
Ia menggunakan sinyalemen senapan serbu itu nanti digunakan orang atau kelompok untuk menganggu kamtibmas juga menembak masyarakat sipil dan aparat keamanan.
Kasus jual-beli senjata api itu terbongkar Kamis (21/10) setibanya Brigadir Polisi Kepala JH di Nabire bersama dua ujung senapan serbu jenis M-16 dan M4.
“Sabar ya, karena penyidik masih mendalami serupa menunggu salah seorang saksi bekas anggota TNI yang saat tersebut dalam perjalanan ke Jayapura, ” kata Irjen Paulus Waterpauw. (antara/jpnn)